Hallo blogger...
kali ini saya akan membahas trik fotografi Landscape atau dalam bahasa Indonesianya pemandangan. Pemandangan alam yang sangat indah tapi kenapa foto yang anda hasilkan mengecewakan??? mungkin banyak yang mengalami kejadian seperti ini. Jangan salahkan kamera atau peralatan kamera anda, semua itu tidak menjamin anda menghasilkan sebuah foto yang bagus.
Oke kita langsung saja.
1. Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Konsep dasar teori "oldies" ini menyatakan bahwa sebuah foto landscape selayaknya sebanyak mungkin semua bagian dari foto adalah focus (tajam). Untuk mendapatkan ketajaman lebar atau dengan kata lain bidang depth of focus (DOF) yang selebar2nya, bisa menggunakan apperture (bukaan diafragma) yang sekecil mungkin (f number besar), misalnya f14, f16, f18, f22, f32, dst.
Tentu saja dengan semakin kecilnya apperture, berarti semakin lamanya exposure.
Karena keterbatasan lensa (yang tidak mampu mencapai f32 dan/atau f64) atau posisi spot di mana kita berdiri tidak mendukung, sebuah pendekatan lain bisa kita gunakan, yaitu teori hyper-focal, untuk mendapatkan bidang fokus yang "optimal" sesuai dgn scene yang kita hadapi. Inti dari jarak hyper-focal adalah meletakan titik focus pada posisi yang tepat untuk mendapatkan bidang focus yg seluas-luasnya yg dimungkinkan sehingga akan tajam dari Foreground hingga ke BackGround.
Dengan DoF lebar, akibat penggunaan f/20 dan pengaplikasian hyper-focal distance untuk menentukan focus.
2. Gunakan Tripod
Untuk membidik sebuah foto landscape diperlukan ISO yang rendah antara 100-400 untuk menghindari noise yang tinggi dan saturasi warna yang sempurna. Jadi kalau kita menggunakan ISO yang rendah berarti shutter peedntya lambat.
Untuk menghindari shutter speed yang lambat, kita memerlukan yang namanya tripod supaya foto yang kita hasilkan tidak kabur/blur.
Selain itu kita juga harus memntukan posisi horison yang tepat, maksudnya horison yang kita buat harus selalu lurus, tidak miring kekanan atau kekiri.
3. Capture moment & movement
Sebuah foto Landcsape tidak berarti kita hanya menangkap (capture) langit, bumi atau gunung, tapi semua elemen alam, baik itu diam atau bergerak seperti air terjun, aliran sungai, pohon2 yang bergerak, pergerakan awan, dst, dapat menjadikan sebuah foto landscape yang menarik.
Sebuah foto landscape tidak harus mengambarkan sebuah pemandangan luas, seluas luasnya, tapi sebuah isolasi detail, baik object yang statis maupun yg secara dinamis bergerak, bisa menjadi sebuah subject dari sebuah foto landscape.
4. RAW
Gunakanlah file berbentuk RAW, supaya hasil foto kita nantinya bisa dengan mudah dimodifikasi menggunakan software-saoftware foto.
5. Gunakan Filter
Sebaiknya gunakan filter supaya menghasilakn warna yang bagus,
macam-macam filter:
6. Golden Hour.
Untuk menghasilkan foto yang bagus adalah pada sekitar 30menit setelah matahari terbit atau 30menit sebelum matahari terbit.
Semoga Bermanfaat......!!!!!!!!!!!!!
kali ini saya akan membahas trik fotografi Landscape atau dalam bahasa Indonesianya pemandangan. Pemandangan alam yang sangat indah tapi kenapa foto yang anda hasilkan mengecewakan??? mungkin banyak yang mengalami kejadian seperti ini. Jangan salahkan kamera atau peralatan kamera anda, semua itu tidak menjamin anda menghasilkan sebuah foto yang bagus.
Oke kita langsung saja.
1. Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Konsep dasar teori "oldies" ini menyatakan bahwa sebuah foto landscape selayaknya sebanyak mungkin semua bagian dari foto adalah focus (tajam). Untuk mendapatkan ketajaman lebar atau dengan kata lain bidang depth of focus (DOF) yang selebar2nya, bisa menggunakan apperture (bukaan diafragma) yang sekecil mungkin (f number besar), misalnya f14, f16, f18, f22, f32, dst.
Tentu saja dengan semakin kecilnya apperture, berarti semakin lamanya exposure.
Karena keterbatasan lensa (yang tidak mampu mencapai f32 dan/atau f64) atau posisi spot di mana kita berdiri tidak mendukung, sebuah pendekatan lain bisa kita gunakan, yaitu teori hyper-focal, untuk mendapatkan bidang fokus yang "optimal" sesuai dgn scene yang kita hadapi. Inti dari jarak hyper-focal adalah meletakan titik focus pada posisi yang tepat untuk mendapatkan bidang focus yg seluas-luasnya yg dimungkinkan sehingga akan tajam dari Foreground hingga ke BackGround.
Dengan DoF lebar, akibat penggunaan f/20 dan pengaplikasian hyper-focal distance untuk menentukan focus.
2. Gunakan Tripod
Untuk membidik sebuah foto landscape diperlukan ISO yang rendah antara 100-400 untuk menghindari noise yang tinggi dan saturasi warna yang sempurna. Jadi kalau kita menggunakan ISO yang rendah berarti shutter peedntya lambat.
Untuk menghindari shutter speed yang lambat, kita memerlukan yang namanya tripod supaya foto yang kita hasilkan tidak kabur/blur.
Selain itu kita juga harus memntukan posisi horison yang tepat, maksudnya horison yang kita buat harus selalu lurus, tidak miring kekanan atau kekiri.
3. Capture moment & movement
Sebuah foto Landcsape tidak berarti kita hanya menangkap (capture) langit, bumi atau gunung, tapi semua elemen alam, baik itu diam atau bergerak seperti air terjun, aliran sungai, pohon2 yang bergerak, pergerakan awan, dst, dapat menjadikan sebuah foto landscape yang menarik.
Sebuah foto landscape tidak harus mengambarkan sebuah pemandangan luas, seluas luasnya, tapi sebuah isolasi detail, baik object yang statis maupun yg secara dinamis bergerak, bisa menjadi sebuah subject dari sebuah foto landscape.
4. RAW
Gunakanlah file berbentuk RAW, supaya hasil foto kita nantinya bisa dengan mudah dimodifikasi menggunakan software-saoftware foto.
5. Gunakan Filter
Sebaiknya gunakan filter supaya menghasilakn warna yang bagus,
macam-macam filter:
- Filter Clear atau filter jernih, Guna filter ini adalah untuk melindungi bagian depan lensa.
- Infrared Filter atau Filter Inframerah , untuk menyaring cahaya yang mempunyai panjang gelombang inframerah yang berada di seberang sisi terang dari spektrum UV akan diteruskan ke sensor kamera atau film
- Filter Neutral Density atau Filter Kerapatan Netral (ND) digunakan untuk mengurangi jumlah cahaya yang mencapai sensor, yang memungkinkan anda untuk menggunakan aperture yang lebih besar untuk waktu yang lebih lama daripada apertur dalam keadaan normal tanpa filter
- Color subtraction filter atau filter pengurang warna, digunakan untuk menyerap warna tertentu dari cahaya dan membiarkan warna sisanya
- Color Diffusion filter atau Filter Difusi atau softens sering digunakan untuk potret, mempunyai efek mengurangi kontras, dan filter yang dirancang menggunakan beberapa bentuk grid atau jaring pada filter
- Cross screen Filter atau Filter Bintang, disebut filter bintang karena filter ini dapat membuat pola bintang berupa baris yang menyebar keluar dari objek yang terang
- Diopters Filter dan Split diopters filter, Diopters filter yang sering disebut filter makro atau filter close-up terdiri dari satu atau dua elemen lensa yang digunakan untuk membantu fotografi dengan obyek atau fokus yang relatif dekat seperti dalam fot close-up dan fotografi makro
- Filter Polarizer, Filter polarizer dalam fotografi hitam/putih maupun fotografi berwarna digunakan untuk menggelapkan warna langit.
6. Golden Hour.
Untuk menghasilkan foto yang bagus adalah pada sekitar 30menit setelah matahari terbit atau 30menit sebelum matahari terbit.
Semoga Bermanfaat......!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentarnya ya....!!!!
Terima Kasih Atas Kunjungannya