Metode Dan Aplikasi Klinis

Respons: 0 komentar
Logoterapi tidak hanya mengemukakan asas-asas dan filsafat manusia yang bercorak humanistic eksistensial., tetapi juga mengembangkan metode dan teknik-teknik terapi untuk mengatsi gangguan-gangguan neurosis somatogenik, neurosis psikogenik, dan neurosis noogenik. Untuk neurosis somatogenik, yakni gangguan-gangguan perasaan yang berkaitan dengan hendaya ragawi, logoterapi mengembangkan metode Medical Ministry, sedangkan untuk neurosis psikogenik yang bersumber dari hambatan-hambatan emosional dikembangkan teknik Paradoxical Intetntion dan Dereflection. Selanjutnya untuk neurosis noogenik yakni gangguan yang disebabkan tidak terpenuhinya hasrat untuk hidup bermakna, logoterapi mengembangkan Existential Analysis/logoterapi. Tentu saja logoterapi tidak menggantikan metode psikoterapi yang sudah ada, tetapi dapat diamalkan bersama metode terapi lainnya seperti hypnosis, relaksasi, terapi kognitif, terapi perilaku, dan obat-obatan.

Anticipatory Anxiety
Merupakan rasa cemas akan munculnya suatu gejala patologis tertentu yang justru benar-benar memunculkaan apa yang dicemaskan itu dan tercetusnya gejala tersebut akan meningkatkan intensitas kecemasan. Terhadap anticipatory anxiety baisanya para penderita mengembangkan tiga pola reaksi khusus yang dalam logoterapi dikenal sebagai: fight from fear, fight against obsession, dan fight for pleasure.

Dalam pola fight from fear penderita menghindari semua objek yang ditakuti dan dicemaskannya. Reaksi ini terdapat pada semua reaksi cemas, dan secara khas terdapat pada fobia. Sementara itu, pada fight against obsession penderita mencurahkan segala daya upaya untuk mengendalikan dan menahan agar tidak sampai tercetus suatu dorongan aneh yang kuat dalam dirinya. Namun kenyataannya, makin keras upaya menahannya, makin kuat pula dorongan untuk muncul dan makin tegang pula perasaan penderita. Pola reaksi ini jelas merupakan pola reaksi khas gangguan obsesi dan kompulsi. Dan pada fight for pleasure terdapat hasrat yang berlebihan untuk memperoleh kepuasan. Hasrat ini sering disertai kecenderungan kuat untuk menanti-nantikan dengan penuh harap saat kepuasan itu terjadi pada dirinya dan terlalu menghasrati kenikmatan secara berlebihan yang keduanya saling menunjang dalam memperkuat anticipatory anxiety. Pola reaksi ini sering terdapat pada gangguan seksual (misalnya frigiditas, impotensi) dan non-seksual (misalnya insomnia).

Paradoxical Intention
Teknik ini pada dasarnya memanfaatkan kemampuan mengambil jarak (self detachment) dan kemampuan mengambil sikap (to take a stand) terhadap kondisi diri sendiri dan lingkungan. Teknik ini juga memanfaatkan salah satu kualitas khas manusia lainnya, yaitu rasa humor (sense of humor), khususnya humor terhadap diri sendiri. Dalam penerapannya, teknik ini membantu pasien untuk menyadari pola keluhannya, mengambil jarak atas keluhannya itu serta menanggapinya secara humorisitis. Teknik ini memiliki keterbatsan yaitu sulit dilakukan bagi pasien yang kurang memiliki rasa humor. Selain itu, teknik ini memiliki kontra indikasi dengan kasus depresi dengan kecenderungan bunuh diri.

Dereflection
Dereflection memanfaatkan kemampuan transedensi diri (self-transcendence) yang ada pada setiap manusia dewasa. Artinya kemampuan untuk membebaskan diri dan tak memerhatikan lagi kondisi yang tak nyaman untuk kemudian lebih mencurahkan perhatian kepada hal-hal lain yang positif dan bermanfaat. Dengan berusaha mengabaikan keluhannya dan memandangnya secara ringan, kemudian mengalihkan perhatian kepada hal-hal bermanfaat. Selain itu, akan terjadi perubahan sikap, yaitu dari yang semula terlalu memerhatikan diri sendiri menjadi komitmen terhadap sesuatu yang penting baginya (self-commitment). Pasien dengan gejala frigiditas misalnya diarahkan untuk tidak lagi memerhatikan frigiditasnya, tetapi disarankan untuk lebih mencurahkan perhatian kepada pasangannya. Pada penderita insomnia yang sangat menginginkan tidur diminta untuk menghentikan tidur dan justru diminta tidak tidur sama sekali dengan melakukan seattu kegiatan untuk mencegahnya tidur.

Medical Ministry
Dalam kehidupan sering ditemukan berbagai pengalaman tragis yang tak dapat dihindarkan lagi, sekalipun upaya-upaya penanggulangan telah dilakukan secara maksimal, tetapi tak berhasil. Untuk itu, logoterapi mengarahkan penderita untuk berusaha mengembangkan sikap (attitude) yang tepat dan positif terhadap kondisi tragis tersebut. Metode ini merupakan metode logoterapi yang semula diterapkan dikalangan medis, khususnya gangguan-gangguan somatogenik (misalnya depresi pasca amputansi). Namun selanjutnya, metode diamalkan pula oleh para professional lain dalam mengatsi berbagai kasus tragis non-medis (misalnya PHK, perceraian). Pendekatan ini memanfaatkan kemampuan mengambil sikap terhadap kondisi diri dan lingkungan yang tak mungkin diubah lagi. Medical ministry merupakan perealisasian dari nilai-nilai bersikap sebagai salah satu sumber makna hidup. Ini sesuai dengan tujuan utama medical ministry yakni membantu seseorang menemukan makna dari penderitaannya.

Existential Analysis/Logoterapi
Dengan metode ini terapis membantu penderita neurosis noogenik dan mereka yang mengalami kehampaan hidup untuk menemukna sendiri makna hidupnya dan mampu menetapkan tujuan secara lebih jelas. Makna hidup ini harus mereka temuka sendiri dan tak dapat ditentukan oleh siapapun, tremasuk oleh logoterapis. Fungsi logoterapis hanya sekedar membantu membuka cakrawala pandangan para penderita terhadap berbagai nilai sebagai sumber makna hidup, yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan, dan nilai bersikap. Disamping itu, logoterapi menyadarkan mereka terhadap tanggung jawab pribadi untuk keluar dari kondisi kehampaan hidup. Dalam proses penemuan makna hidup ini para konselor/terapis lebih berperan sebagai rekan yang turut berperan serta yang sedikit demi sedikit menarik keterlibatannya bila pasien sudah mulai menyadari dan menemukan makna hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya ya....!!!!
Terima Kasih Atas Kunjungannya

Copyright © Kang Topek

Sponsored By: GratisDesigned By: Habib Blog